Syiir

Syiir

Salah satu bait puisi syair Arab klasik yang level menyindir tingkat tinggi. Bait yang diucapkan oleh Al Ahzal, seorang pujangga kerajaan beragama Nasrani. Beliau menyindir keluarga Jarir, yakni penyair yang merupakan saingannya : 

قوم إذا استنبح الاضفياء - قالوا لأمهم بولي على النار
"(Keluarga Jarir) adalah kaum yang ketika, tamu membuat anjing keluarga itu menggonggong - Maka kaum itu berkata kepada ibunya," Kencingi api itu! "

Alasan bait tersebut dikatakan bait level tinggi adalah, disebutkan di dalam Syarah Kamil lil Mubarrad :

1. Dia tidak mau kedatangan tamu, karena jika ada tamu pastilah anjing itu menggonggong, lalu ibunya disuruh mengencingi api, agar disangka tidak ada orang di rumah.
2. Mereka tidak mau air berkurang, sehingga memadamkan api menggunakan kencing.
3. Api mereka tidak memakai kayu, sehingga mudah padam hanya dengan dikencingi.
4. Mereka tidak punya adab terhadap ibunya.
5. Mereka tidak punya pembantu.

~ Syekh Khalil ~

Tuhan.

Tuhan.

Ketika bertanya tentang tuhan, sudah pasti pertanyaan adakah tuhan, bagaimana eksistensi sosok tuhan yang kita tidak bisa melihat secara langsung. Tuhan sendiri bersifat ghairu maadiyah (non materiil).

Tuhan berhubungan dengan rasa. Rasa sendiri tidak bisa dijelaskan dengan kata, kata hanya membantu kita memahami rasa tersebut, bukan sebagai perwakilan dari rasa itu. Oleh karena itu "rasa" hanya bisa di dapat oleh orang yang telah merasakan. 

Salah satu teori adanya eksistensi Tuhan yang mengena, ketika Candra Malik berbincang dengan Sujiwo Tejo. "Ketika Atheis berkata Tuhan tidak ada, Sesungguhnya dia sendiri mengatakan Tuhan itu ada. Karena hakikatnya ketika ada hal yang disangkal atau dinafikan, membuktikan adanya hal itu terlebih dahulu." 
Seperti orang tidak percaya adanya pohon, berarti benda bernama pohon ada eksistensinya.
Selanjutnya mengapa tidak menampakkan, 
Jawaban yang sering didengar adalah karena Tuhan Maha Adil, bagaimana orang yang buta dst. Melihat dari kisah nabi Muhammad SAW ketika ditanya oleh orang kafir mengenai kemukjizatannya, setelah diberi mukjizat yang nyata, mereka berkata "sungguh ini adalah sihir yang nyata". dari situ dapat disimpulkan kalaupun Tuhan menunjukkan eksistensinya di hadapan makhluk-Nya, pastinya tidak akan menjamin mereka percaya akan Tuhan itu sendiri. 

Ihdinasshiratal Mustaqim. 
Wallahu a'lam.